- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Kata pepatah, mata itu jendela dunia. Nah, buat si kecil, mata sehat itu ibarat kunci utama dia buat belajar, bermain, dan memahami dunia di sekelilingnya. Karena itu, kesehatan mata anak perlu kita jaga, salah satunya dengan periksa mata anak secara rutin!
Kenapa perlu periksa mata secara rutin? Anak kecil itu kadang tidak sadar kalau penglihatannya bermasalah, atau bahkan belum bisa menyampaikan keluhannya. Untuk itu, jangan tunggu dia mengeluh sakit atau matanya juling baru dibawa ke dokter, ya?
Periksa mata itu bukan sekadar untuk tahu anak butuh kacamata atau tidak. Namun, periksa mata berfungsi memastikan mata anak normal, mendeteksi kalau ada hal-hal aneh yang tersembunyi, hingga mencegah masalah yang serius di masa depan.
Kapan Waktu Yang Pas Untuk Periksa Mata Anak?

Ibu, pemeriksaan mata pertama itu disarankan dari anak masih bayi, bahkan sejak baru lahir. Hal ini penting untuk memeriksa apakah ada kelainan bawaan yang dapat mengganggu penglihatannya atau tidak. Menurut panduan dari Healthy Children, ini dia jadwal yang paling pas!
1. Pasca Kelahiran
Begitu lahir, dokter biasanya akan segera memeriksa mata bayi sebagai bagian dari cek kesehatan menyeluruh. Ini tujuannya untuk deteksi dini kalau ada masalah serius dari lahir, seperti infeksi mata, katarak bawaan (matanya keruh dari lahir), atau glaucoma bawaan (tekanan di bola mata yang tinggi dan bisa ngerusak saraf).
2. Usia 6 Bulan
Pas ibu rajin bawa si kecil imunisasi atau kontrol rutin ke dokter anak, jangan lupa cerita juga soal riwayat kesehatan keluarga, ya? Apalagi kalau ada keluarga yang punya masalah mata parah, semisal mata minus tinggi, mata malas, atau penyakit mata keturunan lainnya.
Dokter anak juga akan memperhatikan jika ada tanda-tanda aneh, seperti mata merah terus-terusan, matanya terlihat kurang simetris, atau gerakan mata yang tak biasa. Jika ada kecurigaan, dokter anak akan menyarankan untuk periksa ke dokter mata spesialis anak (oftalmologis pediatrik).
3. Usia 6 Bulan Atas
Usia 6 bulan ke atas adalah momen saat mata anak mulai aktif melirik-lirik. Di usia ini, dokter akan terus mengecek refleks pupil (respons hitam-hitam mata ke cahaya) dan bagian luar mata si kecil. Perhatian mata di usia ini, harus lebih ibu perketat, ya!
Nah, salah satu yang jadi perhatian di usia ini adalah tanda-tanda mata juling atau strabismus (kondisi di mana kedua mata tidak searah). Jika mata juling ini tak diobati, bisa-bisa bikin mata si kecil amblyopia. Dengan alat khusus, dokter akan bisa mengetahui tanda-tanda ini.
4. Usia 1-2 Tahun
Ketika si kecil sudah mulai bisa diajak interaksi, dokter akan memakai alat khusus untuk memeriksa penglihatannya. Alat-alat seperti photoscreener atau autorefractor ini canggih. Ia memakai cahaya dan kamera otomatis untuk mengukur seberapa bagus fokus mata anak.
5. Usia TK/PAUD
Pemeriksaan ketajaman penglihatan yang lebih formal baru dokter lakukan pas anak usia 4 dan 5 tahun, atau 3 tahun jika anaknya sudah kooperatif. Nantinya, anak akan bermain tebak-tebakan huruf atau gambar dari jarak tertentu dengan si dokter, dengan grafik mata yang biasa kita lihat di dokter mata.
Di usia ini, jika si kecil sering mengedipkan mata berlebihan, memiringkan kepala, menyipitkan mata, atau terlihat susah fokus sama benda jauh, ibu wajib banget untuk segera memeriksakan matanya ke dokter. Ini agar jika ada masalah, kita bisa mencegahnya sedari awal.
6. Di Atas 5 Tahun
Buat anak-anak yang sudah sekolah, apalagi SD, saran terbaik adalah periksa mata setiap 1-2 tahun sekali. Atau lebih sering, kalau ada riwayat masalah mata di keluarga, atau kalau ada gejala yang bikin ibu khawatir.
Nah, buat anak yang sudah pakai kacamata, kontrol rutin itu penting banget, ya! Supaya resep kacamatanya tetap sesuai, karena mata anak bisa berubah ukuran dengan cepat di usia sekolah. Kontrol rutin bisa memastikan ukuran lensanya tetap sesuai.
Tanda Anak Perlu Periksa Mata
Secara umum, anak perlu menjalani pemeriksaan mata secara berkala sesuai dengan tahap pertumbuhan seperti penjelasan di atas, ya? Meski demikian, ibu tetap perlu waspada terhadap berbagai tanda yang bisa menunjukkan adanya gangguan pada penglihatan anak.
Pada bayi, ibu bisa memanfaatkan buku catatan kesehatan anak untuk memantau perkembangan fungsi penglihatannya. Sementara itu, pada anak yang lebih besar, lebih baik segera membawa mereka ke dokter mata jika muncul gejala seperti berikut!
- Mata tidak bergerak ke arah yang sama.
- Mengeluhkan sakit kepala atau ketegangan pada mata.
- Kesulitan membaca, seperti harus mendekatkan buku secara berlebihan.
- Masalah koordinasi antara tangan dan mata, misalnya kesulitan saat bermain bola.
- Sering menggosok atau mengucek mata.
- Menonton televisi dari jarak yang sangat dekat.
Semakin cepat gejala-gejala tersebut dikenali dan ditangani, semakin besar peluang untuk memberikan penanganan yang tepat sejak dini. Dengan rutin periksa mata dan sigap saat ada tanda-tanda di atas, ibu sudah memberi modal terbaik bagi masa depan si kecil.
Ibu juga bisa berikhtiar menjaga kesehatan mata anak, mengatasi mata lelah, kering, atau gatal pada anak dengan Syifa Kids Permata. Terbuat dari madu, Daucus carota, Curcuma xanthorrhiza, dan Cinnamommum burmanii, selain mengatasi gangguan mata juga bagus sebagai gizi mata anak.
Komentar
Posting Komentar